Perawatan Serta Pengawasan Saat Masa Nifas
Perawatan post natal di rumah
sakit berkisar sekitar 5 – 7 hari setelah persalinan normal : jika terdapat
komplikasi atau intervensi, mungkin diperlukan waktu satu atau dua hari lebih
lama. Perawatan dan observasi yang segera dilakukan terhadap ibu yang baru saja
melahirkan adalah sebagai berikut :
a.
Suhu
Suhu tubuh diperiksa pagi dari sore hari. pada bagian
kebidanan, suhu tubuh yang melebihi 37,20C harus dilaporkan kepada
bidan bangsal yang akan menghubungi dokter jika suhu tersebut naik di atas 37,50C.
Kenaikan suhu yang sedikit sering dijumpai pada sekitar
hari ke- 4 dan mungkin menyertai aktivitas payudara. Di lain pihak, setiap
kenaikan suhu tubuh yang disebabkan oleh sepsis nifas, yaitu kelainan serius yang
harus segera diatasi dengan terapi antibiotik.
b.
Denyut nadi
Frekuensi denyut nadi dicatat dua kali sehari, normalnya
frekuensi nadi relatif rendah selama minggu pertama setelah melahirkan. Denyut
nadi yang cepat dapat disebabkan oleh infeksi, khususnya jika disertai dengan
kenaikan suhu tubuh.
c.
Tekanan darah
Setelah 24 jam pertama, tekanan darah diukur dua kali
sehari sampai hari ke-4 dan kemudian diukur sekali sehari. Tekanan darah yang
rendah dapat menunjukkan perdarahan post partum. Tekanan darah yang tinggi
mengingatkan kita kemungkinan pre-eklampsia yang dapat timbul setiap saat dalam
masa nifas sekalipun kejadian seperti ini jarang terjadi.
d.
Fundus uteri
Tinggi fundus uteri diukur serta dicatat setiap hari, dan fundus uteri dipalpasi dua kali sehari untuk memastikan bahwa uterus mengalami kontraksi dengan kuat serta terletak di tengah. Tinggi fundus berkurang sebanyak kurang lebih 1 cm per hari sampai fundus uteri tidak teraba lagi lewat abdomen yang biasanya pada hari ke 11 atau ke 12.
1) Bayi baru lahir
: Tinggi fundus uteri setinggi pusat
2) Uri lahir
: Dua jari dibawah pusat
3) Hari kelima :
Setinggi 7 cm atas simfisis atau simfisi pusat
4) Sesudah 12 hari
: Uterus tidak dapat diraba lagi diatas simfisis
5) Satu minggu
: Berat uterus 500 gram
6) Dua minggu :
Berat uterus 300 gram
7) Enam minggu :
Berat uterus : 40-60 gram
Berat uterus normal 30 gram
e.
Lochia
Lochia yang mencakup darah, jaringan desidua dan hasil
pembuahan yang masih tertahan, harus diobservasi dua kali sehari. Bau lochia
yang normal tidak berbeda dengan bau haid. Jika baunya busuk, keadaan ini harus
segera dilaporkan karena dapat menunjukkan sepsis nifas.
f.
Perineum
Perineum diperiksan dua kali sehari dengan penerangan
yang baik, observasi untuk menemukan eritema, edema, monitor, atau tarikan pada
bekas jahitan.
g.
Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat tidur
terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-miring ke kanan
dan ke kiri untuk mencegah terjadinya trombosit dan tromboemboli . Pada hari
kedua diperbolehakan duduk , hari ketiga jalan – jalan dan hari keempat dan
kelima sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi diatas mempunyai variasi,
tergantung pada komplikasi persalinan,nifas dan sembuhnya luka-luka.
(Sarwono,1999 )
h.
Diet
Makanan harus berbumbu, bergizi, dan cukup kalori
sebaiknya makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran,
dan buah-buahan. Diet yang baik juga mempertahankan tubuh terhadap infeksi,
mencegah konstipasi dan memulai proses pemberian ASI ekslusif.
i.
Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya.
Kadang-kadang wanita mengalami sulit kencing, karena sfingter uretra ditekan
oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus sfingter ani selama
persalinan. Bila kandung kemih penuh dan wanita sulit kencing, sebaiknya
dilakukan kateterisasi.
j.
Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3 – 4 kali pasca
persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi
faeces keras dapat diberikan obat laksans per oral atau per rektal. Jika masih
belum bisa dilakukan klisma.
k.
Perawatan payudara (mamma)
Perawatan mamma telah dimulai sejak wanita hamil supaya
puting susu lemas, tidak keras, dan
kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Dianjurkan sekali upaya ibu
menyusukan bayinya karena sangat baik untuk kesehatan bayinya.
l.
Laktasi
Untuk menghadapi masalah laktasi (menyusukan) sejak dari
kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mamma yaitu :
1) Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar,
alveoli dan jaringan lemak bertambah.
2)
Keluaran cairan susu jolong dari ductus laktiferus
disebut colostrum, berwarna kuning-putih susu.
3)
Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam,
dimana vena-vena berdilatasi sehingga tampak jelas.
4)
Setelah persalinan pengaruh supresi estrogen dan
progesteron hilang.
Bila bayi mulai disusui, isapan pada puting susu
merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin
dikeluarkan oleh hipofise
Posting Komentar untuk "Perawatan dan pengawasan dalam masa nifas"