Jenis-jenis Latihan Fisik dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
- Endurance exercises (latihan daya tahan). Latihan ini meningkatkan pernapasan dan curah jantung atau dengan kata lain, dapat meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem sirkulasi tubuh kita. Latihan daya tahan dapat juga mencegah berbagai penyakit yang seringkali muncul pada usia lanjut, seperti diabetes, kanker kolon, PJK, stroke, dst. Endurance exercises dibagi menjadi dua jenis, yaitu: moderate dan vigorous exercises. Contoh moderate exercises antara lain: berenang, bersepeda, mengayuh sepeda statis, jalan cepat, tenis (double), dll. Adapun contoh vigorous exercises, di antaranya: naik-turun tangga atau bukit, bersepeda ke atas bukit, tenis (single), maupun joging.
- Strength
exercises (latihan
pembentukan otot). Latihan ini selain membuat tubuh lebih kuat, juga
meningkatkan metabolisme, menurunkan berat badan, dan kadar gula darah
yang dapat menghindarkan tubuh dari obesitas dan diabetes. Beberapa studi
juga menyarankan untuk latihan ini sebagai pencegahan osteoporosis.
- Balance
exercises (latihan
keseimbangan). Membantu mencegah masalah-masalah yang biasanya timbul di
usia lanjut, seperti terjatuh. Dimana, hal ini merupakan penyebab utama
seorang usia lanjut cacat, atau lumpuh. Contohnya: latihan berdiri dengan
satu kaki selama beberapa menit setiap hari.
- Flexibility
exercises (latihan kelenturan). Latihan ini membantu mempertahankan
kelenturan otot dan struktur jaringan tubuh tetap pada tempatnya.
Fisioterapis dan tim medis menyarankan untuk melakukan latihan ini
rehabilitasi maupun mencegah injury.
Latihan ini juga sama halnya balance exercises dapat
mencegah resiko terjatuh.
Frekuensi, Intensitas, dan Durasi Latihan Fisik
F
: Frekuensi
I
: Intensitas
T : Tempo
Frekuensi adalah berapa kali seminggu olahraga dilakukan agar memberi efek latihan (Kusmana 2006). Cooper (1977 dikutip dalam Arief 2007) dalam penelitiannya menganjurkan untuk melakukan olahraga setiap hari, namun akhirnya ia berkesimpulan bahwa olahraga 3 kali seminggu sudah cukup. Olahraga yang dilakukan melebihi 5 kali seminggu akan menimbulkan berbagai komplikasi baik secara psikologis maupun fisiologis.
Intensitas mengandung arti berat beban latihan yang diberikan tidak mengakibatkan efek yang membahayakan. Reaksi denyut jantung yang timbul dapat dipakai sebagai cerminan dari reaksi pembebanan. Beban yang dapat diterima oleh jantung berkisar antara 60-80% dari kekuatan maksimal jantung. Beban seberat itu dijabarkan dengan denyut jantung antara 70-85% dari denyut jantung maksimal. Dengan demikian olahraga sudah cukup memperbaiki atau meningkatkan kemampuan jantung bila diberi beban seperti diuraikan diatas. Bila latihan dilakukan sampai denyut jantung maksimal akan meyebabkan kelelahan dan membahayakan. Sebaliknya jika latihan dibawah 70% maka efek latihan sangat sedikit atau kurang bermanfaat bagi jantung khususnya bagi orang sehat. (Kusmana 2006).
Berdasarkan rekomendasi ACSM dan AHA (2007 dikutip dalam Hidayat 2008), Intensitas latihan fisik terdiri atas:
- Intensitas sedang, minimum 30 menit,
5 kali/minggu
- Intensitas berat, minimum 20 menit, 3
kali/minggu
- Kombinasi: intensitas sedang 2
kali/minggu dan intensitas berat 2 kali/minggu
- Intensitas sedang, minimum 10 menit
dilakukan 3 kali (total minimum 30 menit).
Ringan Intensitas latihan Intensif
sedang
Contoh latihan jalan
kaki jogging lari Metabolisme
aerobik aerobik aerobik/anaerobik Sumber energi
CHO&Lemak CHO&Lemak CHO&Lemak Denyut jantung <
120 120 – 150 > 150 Pernapasan mudah dapat bicara sulit bicara Serat otot yang SOG FOG FG Digunakan
|
Tingkat Intensitas Latihan Sumber: Sharkey 2003
Keterangan:
CHO = Karbohidrat
Posting Komentar untuk "Jenis-jenis Latihan Fisik yang Harus Kamu Tahu"