STANDAR PROSEDUR KEGAWATDARURATAN BHD
Pengertian Kegawatdaruratan adalah suatu keadaan yang serius, mengancam jiwa, sehingga harus mendapatkan pertolongan segera, tepat dan cermat
Peredaran darah (sirkulasi yang berhenti 3-4 menit) otak akan mulai mengalami kerusakan karena hipoksia (kekurangan oksigen) akibatnya jika berlanjut Aliran darah yang berhenti 6-9 menit akan mengakibatkan kerusakan otak yang permanen
General Impression (Keadaan Umum)
- Kondisi pasien yang terlihat saat pertama kali, berdasarkan lingkungan, keluhan utama dan tampakannya.
- Atur posisi pasien dan letakkan pada dasar yang keras dan pastikan lingkungan sekitar penolong dan pasien aman
Langkah- Langkah BANTUAN HIDUP DASAR
Langkah 1 Cek Kesadaran
Cek kesadaran pasien dengan cara memanggil, menepuk, hingga mencubit pasien. Perhatikan Algoritmanya
- A – Alert (Sadar Baik)
- V – Respon terhadap rangsangan Verbal (Panggilan/Tepukan)
- P – Respon terhadap rangsangan Nyeri (Pain atau Cubitan)
- U – Unresponsive terhadap segala rangsangan
Langkah 2 “Call For Help.!!”
- Segera “Call For Help.!!” Minta bantuan kepada orang lain tanpa meninggalkan penderita
- Mintalah untuk di ambilkan alat AED/DC Shock atau segera memanggil Tenaga Medis/Ambulance
- Primary Survey (Initial Assessment) NOW adalah C–A–B
- Circulation
- Airway
- Breathing
Langkah 3 Circulation
- Cek denyut nadi dengan meraba Arteri Carotis (raba denyut nadi pada leher). Jika TIDAK teraba Segera lakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) !!!
Langkah 4 Airway & Breathing
- Bebaskan Jalan nafas dengan teknik head tilt dan Chin lift. tapi untuk kasus trauma pada area wajah atau dada maka buka jalan nafasnya dengan cara jaw trust.
Look-Listen-Feel
Tehnik Fingger Sweap
- Buka mulut penderita, bersihkan benda asing yang ada dalam mulutnya dengan mengorek dan menyapukan dua jari kamu sebagai penolong yang telah dibungkus dengan secarik kain.
Tehnik “Release Chocking”
Langkah 5 Pemberian Ventilasi
- 2 kali tiupan setelah jalan nafas bebas
- Tiap kali hembusan 1 detik di susul dengan hebusan ke2 setelah ekshalasi
Langkah 6 Resusitasi Jantung Paru (RJP)
- Bila denyut nadi pada leher atau Arteri Karotis tidak teraba lakukan RJP alias pijatan jantung luar. Sebanyak 30 kali pada titik tumpu yaitu 2 jari diatas ujung tulang dada (processus xyphoideus)
- Letakkan satu tangan pada titik tekan, tangan lain di atas punggung tangan pertama alias pada tangan dominan kamu
- Kedua lengan lurus dan tegak lurus pada dada penderita (tulang sternum). Kedua lutut penolong merapat, lutut sebaiknya menempel pada bahu korban.
- Tekan ke bawah kurang lebih 5 cm pada orang dewasa, dengan cara menjatuhkan berat badan ke area dada korban
- Kompresi secara ritmik & teratur 100 -120 x/min dengan perbandingan Kompresi : Ventilasi sebanyak 30:2. Berikan kesempatan dinding dada untuk recoil sempurna
- Saat pijat jantung, hitung dalam hati dan sebukan dengan jelas. ...10...20...30 sambil bernafas !!
- Total = 30 x pijatan dengan sela 2 x ventilasi (tiupan)
- Lakukan 30x pijatan jantung dengan diselingi 2x ventilasi berulang selama 2 menit. Setelah 2 menit (5 siklus) raba nadi leher.
- Bila masih belum teraba denyut nadi leher, lajutkan 30x pijat jantung dan 2x venitasi.
- Lakukan tidakan ini terus sampai datang bantuan atau ambulans
Langkah 7 Evaluasi Setelah RJP
- Jika terdapat AED maka lakukan penilaian apakah perlu dilakukan shock atau tidak.
- Jika napas kembali spontan dan denyut nadi teraba maka posisikan dengan posisi pemulihan (Recovery Position)
Posting Komentar untuk "Langkah- Langkah BANTUAN HIDUP DASAR"