Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Osteoporosis


Osteoporosis didefinisikan sebagai kelainan skeletal yang ditandai dengan adanya gangguan kekuatan tulang yang mengakibatkan tulang menjadi lebih besar resikonya untuk mengalami patah tulang. (Edi Mutamsir, 2001).
Faktor Resiko Osteoporosis


Osteoporosis dibagi menjadi tiga yaitu osteoporosis primer, osteoporosis sekunder dan osteoporosis idiopatik. Dalam penelitian ini peneliti membatasi pada osteoporosis primer. Menurut Albright JA tahun 1979. Osteoporosis primer adalah osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya dan merupakan kelompok yang terbesar. Ada dua faktor resiko yang menjadi penyebab utama terjadinya osteoporosis yaitu faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah.

Dengan mengetahui faktor resiko osteoporosis, kita dapat memperkirakan penyebab atau suatu hal yang dapat mempermudah terjadinya osteoporosis. Konsep ini sangat bermanfaat dalam upaya mengurangi angka kecacatan.

Patofisiologi Osteoporosis

Sel tulang terdiri atas osteoblas, osteossit dan  osteoclas yang dalam aktifitasnya mengatur homeostasis kalsium yang tidak  berdiri sendiri melainkan saling berinteraksi. Homeostasis kalsium pada  tingkat seluler didahului penyerapan tulang oleh osteoclas  yang memerlukan waktu 40 hari disusul fase istirahat dan kemudian disusul fase pembentukan tulang kembali oleh osteoblas yang memerlukan waktu 120 hari  (Kamis, 1994).

Dalam  penyerapannya osteoclas melepas transforming  Growth Factor yang merangsang aktivitas awal osteoblas dalam keadaan normal kwantitas dan kwalitas penyerapan tulang oleh osteoclas sama dengan kwantitas dan kwalitas pembentukan tulang baru oleh osteoclas. Pada Osteoporasis penyerapan tulang lebih banyak dari pada pembentukan baru (Djoko Roeshadi, 2001).

Faktor Resiko Osteoporosis

Merokok

Gaya hidup modern, tang  telah  melegalkan wanita merokok di depan umum, semakin membuka banyaknya kasus osteoporosis Nikotin dalam rokok menyebabkan melemahnya daya serap sel terhadap kalsium dari darah ke tulang.  Sehingga proses pembentukan tulang oleh osteoblast menjadi melemah (Djoko R, 2001).

Alkohol

Dampak dari konsumsi alcohol pada osteoporosis berhubungan dengan jumlah alcohol yang dikonsumsi. Konsumsi yang berlebihan akan menyebabkan melemahnya daya serap sel terhadap kalsium dari darah ke tulang. (R. Prayitno, 2001).

Menopouse

Di sini kadar esterogen menurun. Dengan menurunnya kadar esterogen resorbsi tulang menjadi lebih cepat, sehingga akan terjadi  penurunan masa tulang yang banyak. Bila tidak segera diintervensi akan cepat terjadi osteoporosis (RP 2001).

Kafein

Mengkonsumsi atau minum kopi diatas 3 cangkir per hari, menyebabkan tubuh selalu ingin  kencing. Keadaan tersebut menyebabkan kalsium banyak terbuang bersama  air kencing (Djoko R, 2001).

Latihan /aktivitas

Imobilisasi dengan penurunan penyangga berat badan merupakan  stimulus penting bagi resorppsi tulang. Beban fisik yang terintegrasi merupakan  penentu dari puncak masa tulang (Bayu Santoso, 2001).

Umur- jenis kelamin – keturunan

Dari segi  usia pada laki-laki dan wanita usia diatas 40 tahun merupakan usia terkenaa osteoporosis. Sehingga sebelum mencapai usia ini, kekuatan dan gizi tulang harus selalu diperhatikan, agar penurunan  kekuatan tulang tidak begitu curam.

Dari perbedaan jenis kelamin dapat diketahui bahwa kerapuhan tulang banyak diderita oleh wanita yang menoupouse. Hal ini dikarenakan hormon esterogennya menurun drastis.
Sejarah keluarga juga mempengaruhi penyakit ini, pada keluarga yang mempunyai sejarah osteoporosis, anak-anak yang dilahirkannya enderung akan mempunyai  penyakit yang sama (Djoko R, 2001).



Posting Komentar untuk "Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Osteoporosis"