Nama
: Tn. AM Tgl.
Masuk RS : 10 – 03 - 2003
Umur
: 65 Tahun Tgl.
Pengkajian : 12 – 03 - 2003
J.
Kelamin : Laki-laki No.
Register : 07 60 73
Alamat : Toddopuli XX No. 3 Makassar Dx.
Medis : DM Type II
TGL/
NO.
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
PERENCANAAN
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
||
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
||||
12/3/03
1.
12/3/03
2.
12/3/03
3.
|
Gangguan pola
nutrisi berhubungan dengan pembatasan intake :
Data Subyektif
:
-
Klien menyatakan nafsu makan ku-rang
-
Klien menyatakan kadang mual bila melihat makanan
yang disajikan.
-
Klien menyatakan porsi yang dise-diakan tidak sesuai dengan
selera/keinginan.
-
Keluarga (istri) me-ngatakan porsi ma-kan yang
dihabis-kan hanya ¼ porsi.
Data Obyektif :
-
BB : 45 kg (Ideal 61 kg)
-
Tanda – tanda vital:
T : 90/60 mmHg
N : 76 x/menit
S : 36,5 0 C
P : 16 x/menit
-
Porsi makan tidak dihabiskan (3/4 porsi)
-
Lidah kotor dan berwarna putih pada pangkal.
-
Konjungtiva nam-pak pucat.
-
Bibir nampak pucat dan kering.
-
Diet 1900 kkal
Gangguan
aktifitas fi-sik (kelelahan) ber-hubungan dengan pe-nurunan metabolisme
karbohidrat ditandai dengan :
Data subyektif :
-
Klien menyatakan lemah seluruh ba-dan.
-
Klien menyatakan kadang merasa pu-sing.
-
Klien menyatakan mudah lelah jika beraktifitas
Data obyektif
:
-
Klien nampak le-mah
-
ADL dibantu di tempat tidur
-
Tanda – tanda vital:
T : 90/60 mmHg
N : 76 x/menit
S : 36,5 0 C
P : 16 x/menit
Kecemasan
berhubu-ngan dengan peruba-han status kesehatan ditandai dengan :
Data subyektif
:
-
Klien menyatakan tidak tahu tentang penyakitnya
-
Klien menyatakan berharap cepat sembuh.
-
Klien menyatakan susah untuk tidur
-
Klien menyatakan tidak mengetahui apa yang
menye-babkan susah tidur.
-
Keluarga klien me-nyatakan klien ter-tidur cukup
lelap dan nyenyak.
Data obyektif :
-
Ekspresi wajah mu-rung.
-
Tanda-tanda vital :
T : 90/60 mmHG
N : 72 x/m
S : 36 0C
P : 18 x/m
|
Gangguan pola
nutrisi teratasi dengan krite-ria :
-
Nafsu makan baik
-
Porsi makan diha-biskan
-
TTV dalam batas normal :
T : 100-120/80-90 mmHG
N : 64 – 80 x/m
S : 36 – 37,20 C
P : 16 – 24x/m
-
Klien tidak nampak lemah
-
Berat badan me-ningkat 1-2 kg/mg
Klien mampu melaku-kan aktifitas mandiri secara bertahap dengan
kriteria :
-
Klien menunjukkan kemampuan dan par-tisipasi dalam
aktifi-tas sehari – hari
-
Bantuan dalam pe-menuhan ADL mini-mal
Kecemasan berkurang/ teratasi dengan kriteria :
-
Ekspresi wajah te-nang
-
Klien dapat mene-rima keadaannya
-
Klien menyatakan mengerti tentang penyakitnya.
-
Tanda – tanda vital
T : 100-120/80-90 mmHG
N : 64 – 80 x/m
S : 36 – 37,20 C
P : 16 – 24x/m
|
1.
Kaji intake maka-nan klien perhari
2.
Timbang berat ba-dan klien perhari
3.
Berikan penjelasan tentang pola peme-nuhan nutrisi
klien dalam diet Diabe-tes Mellitus
4.
Identifikasi maka-nan yang disukai atau dikehendaki
klien untuk dapat dimasukkan dan disesuaikan dengan program pembata-san diet
klien.
5.Tentukan program diet, pola makan klien dan
banding-kan dengan maka-nan yang dapat di-habiskan klien.
6.
Konsultasi dengan ahli gizi untuk pengaturan diet.
7. Penatalaksanaan pemberian vitamin.
1.
Kaji tingkat kebu-tuhan klien dan identifikasi
aktifi-tas yang dapat/ tidak dapat dilaku-kan klien secara mandiri
2.
Ukur tanda – tan-da vital sebelum dan sesudah
mela-kukan aktifitas.
5.
Beri kesempatan kepada klien untuk berpartisipasi
se-cara mandiri.
1.
Kaji tingkat kece-masan klien
|
Untuk
mengetahui jumlah intake perhari sehingga dapat di-perhitungkan rasio intake
output.
Untuk
mengetahui status nutrisi klien secara kasar dan memoni-tor respon terhadap
perawatan.
Dengan
mengetahui dan mengerti pola diet, klien dan keluarga dapat ko-operatif dalam
aturan dietnya.
Nafsu makan
klien dapat meningkat jika penyusunan diet di-sesuaikan dengan makanan
kesukaan klien.
Memudahkan
dalam mengatur penentuan diet klien sehingga pemenuhan kebutu-han nutrisi
dapat teratasi dengan ce-pat.
Perhitungan
dan pe-nyusunan diet untuk memenuhi kebutu-han nutrisi.
Membantu
mening-katkan daya tahan tubuh dan mening-katkan nafsu makan.
Mengetahui
tingkat kebutuhan klien se-hingga memudahkan dalam perencanaan aktifitas
klien
Kolapsnya
sirkulasi dapat terjadi sebagai akibat aktifitas jika curah jantung
ber-kurang
Mengurangi
kelela-han dan mengatur aktifitas secara tera-tur sehingga dapat bermanfaat
bagi ke-sehatan.
Mencegah
terjadinya kontraktur dan atropi otot akibat penggu-naan yang kurang serta
melancarkan sirkulasi ke daerah ekstrimitas
Menambah
keyaki-nan klien dan harga diri secara baik de-ngan aktifitas yang
ditoleransi.
Mengetahui
tingkat kecemasan yang di-rasakan klien dapat digunakan untuk me-nyusun
intervensi yang tepat
Mengurangi
beban yang dirasakan kli-en dan keluarga sehingga dapat me-ngurangi
kecemasan-nya
Pengetahuan
yang benar tentang penya-kit dan pengobatan-nya akan mengu-rangi kecemasan
klien dan melurus-kan keselahan per-sepsi.
Meyakinkan
klien bahwa penyakitnya dapat sembuh bukan hanya dari perawatan tetapi juga
berkat TYME.
|
Jam 09.30
1.
Menanyakan pola makan klien,
Hasil : klien ma-kan 3 kali sehari dengan diet dari rumah sakit, porsi
dihabiskan ¼ porsi.
Jam 09.35
2.
Menimbang berat badan klien
Hasil : 45 kg
Jam 10.00
3.
Memberikan pen-jelasan tentang pola pemenuhan nutrisi
klien harus mengikuti diet yang ditetapkan rumah sakit.
Hasil : Keluarga menyatakan akan mematuhi aturan diet RS
Jam 09.45
1.
Mengkaji tingkat aktifitas klien de-ngan hasil :
Klien dapat ber-aktifitas duduk dan berjalan ke kamar mandi
Jam 08.30
2.
Mengukur tanda – tanda vital dengan hasil :
T : 90/60mmHg
N : 72x/m
S : 360 C
P : 18 x/m
Jam 10.15
3.
Menganjurkan ke-pada klien untuk dapat menolong diri
sendiri se-maksimal mung-kin.
Hasil : Klien da-pat makan dan mandi sendiri.
Jam 10.30
1.
Menilai tingkat kecemasan klien dengan hasil
ke-cemasan sedang.
Jam 11.00
2.
Mendengarkan keluhan klien de-ngan empati. Hasil
klien mera-sa dirinya sudah tidak bisa lagi berbuat banyak untuk keluarga-nya
karena ke-adaannya yang semakin lemah.
|
Tgl 12/3/03
Jam 12.00
S :
- Keluarga me-ngatakan
akan mema-tuhi diet RS.
- Keluarga me-ngatakan
ma-kanan klien mengikuti aturan RS.
O : Keadaan umum lemah
Porsi dihabis-kan ¼ porsi
T: 90/60mm Hg
N : 72x/m
S : 360 C
P : 18 x/m
A : Masalah be-lum
teratasi
P : lanjutkan intervensi :
1. Kaji
intake dan output klien.
2. Timbang
berat badan klien tiap hari
4. Identifikasi
ma-kanan yang di-sukai/ dikehen-daki klien.
5. Tentukan
prog-ram diet dan pola makan klien.
6. Konsultasi
de-ngan ahli gizi untuk penga-turan diet
Tgl 12/03/2003
Jam 12.00
S :
- Klien menga-takan
dapat duduk dan berjalan ke kamar mandi
- Keluarga me-ngatakan
kli-en dibantu bangun dan berjalan.
O : Ku lemah
- Tanda vital :
T : 90/60 mmHg
N : 72x/m
S : 360 C
P : 18 x/m
A : Masalah be-lum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1. Kaji tingkat kebutuhan klien dan identifikasi tindakan
yang dapat dilakukan
2. Kaji tanda-tanda
vital sebelum dan sesudah me-lakukan akti-fitas.
3. Anjurkan
pa-sien untuk mengatur waktu isti-rahat dan aktifitas.
4. Lakukan lati-han rentang gerak sendi sesuai to-leransi
Tgl 12/03/2002
Jam 12.00
S : Klien me-ngatakan ia
tidak bisa berbuat ba-nyak untuk keluarganya karena ia sa-kit.
O : Ekspresi wa-jah
nampak murung
A : Masalah be-lum
teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji
tingkat ke-cemasn klien.
3. Beri
penjelasan kepada klien/ keluarga tentang penya-kitnya.
4. Beri
dorongan spiritual.
|
Posting Komentar untuk "ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIABETES MELLITUS"