Initial Assessment Penilaian & Pengelolaan Awal Pasien Trauma

Initial Assessment Pasien Trauma

seperti arteri karotis, arteri femoralis harus diperiksa  bilateral, agar dapat mengetahui kekuatan, kecepatan, & irama nadi. Jika nadi kecil & kuat biasanya pada pasien syok.

Initial Assessment Pasien Trauma


Tekanan darah.

Jangan terlalu percaya pada tekanan darah dalam menentukan syok karena tekanan darah yang sebelumnya belum diketahui serta diperlukan kehilangan darah lebih dari 30% agar dapat terjadi penurunan tekanan darah.

Perdarahan.

Cara penanganan awal perdarahan adalah dengan meninggikan ekstremitas + 45 derajat, jika tidak ada respon maka cari sumber perdarahan & hentikan, lalu tambah lagi cairan kristaloid, bila tidak berhasil juga maka berikan tranfusi darah type spesifik.

Langkah2 ini juga dilakukan pada pasien syok dengan perdarahan dalam (internal), sedangkan pada perdarahan luar (eksternal) lalukan balut tekan/balut cepat, elevasi daerah yang luka/ kombinasi dengan penekanan pada arteri yang besar.

Jangan menggunakan dengan torniquet karena dapat merusak jaringan (sekarang sudah tidak direkomendasikan lagi).

 Apabila pasien dengan fraktur dibeberapa bagian maka lakukanlah pembidaian.

Disability.

Langkah selanjutnya setelah sirkulasi adalah disability (di evaluasi keadaan neurologis secara cepat, yang dinilai adalah tingkat kesadaran) menggunakan AVPU atau GCS, reaksi pupil serta motorik dari masing2 anggota gerak.

Cara penilaian GCS secara sederhana.

Eye

Buka mata spontan

4

Buka mata terhadap suara

3

Buka mata terhadap nyeri

2

Tidak buka mata

1

Verbal

Bicara biasa                    

5

Bicara mengacau

4

Hanya kata-kata

3

Hanya suara

2

Tidak ada respon

1

Motorik

Mengikuti perintah        

6

Melokalisir nyeri

5

Menjauh dari nyeri

4

Fleksi abnormal

3

Ekstensi abnormal

2

Tidak ada respon

1

Tablet 1. Penilaian GCS.

Exposure.

Prinsip exposure adalah membuka semua pakaian pasien untuk mencari apakah ada sumber perdarahan ataukah terdapat luka yang lain. Eksposure dilakukan di rumah sakit tetapi dimana perlu untuk dilakukan (seperti untuk melakukan pemeriksaan fisik thorax.)

Harus di ingat !! Agar pasien tidak mengalami kedinginan maka harus dipakaikan selimut yang hangat, ruangan yang cukup hangat serta diberikan cairan vena yang sudah dihangatkan.

Folley Catether.

Catether urine di pasang agar dapat mengtahui keadaan hemodinamika pasien. Apakah intake & output sudah seimbang ataukah belum?

Awas ! hati2 jangan asal pasang ...

Kontra indikasi pemasangan catether adalah:

  • RT ; Pr0stat meninggi.
  • Hematoma skr0tum.
  • Terdapat darah pada ur3tra.

Urine normal pada:

  • Bayi : 2 - 3 cc/kg BB/jam.
  • Anak : 1 -2 cc/kg BB/jam.
  • Dewasa : 0,5 - 1 cc/kg BB/jam (30 sampai 50 cc/jam)

Gastric Tube.

Dalam melakukan pemasangan NGT harus dapat mencegah diantaranya distensi lambung, mencegah mundah, serta memudahkan untuk memasukkan obat, makanan maupun minuman.

Awas ! Hati2 pada pasien dengan fraktur basis branii, memasukkan NGT lewat hidung karena sering masuk ke dalam otak, dalam kasus ini NGT harus di masukkan lewat mulut.

Heart Monitor.

Monitor EKG dianjurkan dipasang pada setiap pasien dengan trauma, agar dapat mengetahui keadaan gannguan pada jantung

Perlu di ingat, tindakan resusitasi dilakukan pada saat masalahnya sudah dikenal, bukan setelah survei primer selesai. 

Ketika hendak mengambil keputusan untuk merujuk pasien, perlu adanya komunikasi antara petugas pengirim dengan petugas penerima rujukan.

Secondary Survey.

  • Head to toe.
  • Periksa semua lubang.
  • Tanda-tanda vital.
  • Anamnesis.
  • Pemeriksaan penunjang: Foto rontgen, laboratorium.
  • Persiapan rujukan.

Posting Komentar untuk "Initial Assessment Penilaian & Pengelolaan Awal Pasien Trauma"